KNJUNGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

-

 

Kelompok 38 KKN-T UTM menjalankan kegiatan "Kunjungan Bubidaya Rumput Laut" dengan penanggung jawab Fina Septia Nur Cahyani dan anggota PJ Astia, Fiya, Anggi, dan Majid. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Bapak Ach. Jaelani, Dusun Padike, pada tanggal 29 Desember 2023. Sasaran kunjungan ini adalah para pengusaha atau pemilik usaha bibit rumput laut di lingkungan tersebut.

Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini melibatkan wawancara dengan narasumber terkait serta observasi langsung ke lokasi pembibitan rumput laut. Kelompok 38 menggunakan alat dan bahan seperti draft pertanyaan, alat perekam, dan kamera untuk mendokumentasikan informasi dan pengalaman yang diperoleh selama kunjungan. Perlu ditekankan bahwa kegiatan ini tidak melibatkan biaya yang signifikan, hanya memanfaatkan sumber daya yang sudah tersedia.

Manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini mencakup peningkatan pengetahuan tentang budidaya rumput laut, pengembangan keterampilan wawancara dan observasi, serta potensi pemberdayaan komunitas lokal. Dengan mendengarkan pengusaha pembibitan rumput laut, Kelompok 38 dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung perkembangan industri budidaya rumput laut di Dusun Padike. Kesimpulannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa KKN-T UTM, tetapi juga dapat mendukung dan memperkuat usaha lokal di tingkat desa.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Desa Padike

-
Pada masa penjajahan Belanda, Desa Padike merupakan salah satu wilayah yang digunakan sebagai untuk singgah oleh para tentara dan pekerja pembuat garam. Desa Padike menjadi pilihan karena lokasinya dekat dengan pelabuhan Kalianget, sebagai salah satu jalur pengangkutan garam yang digunakan oleh pemerintah VOC pada masa itu. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, Desa Padike semakin ditinggalkan karena dinilai kurang efektif, sebab pengangkutan garam lebih banyak digunakan melalui jalur fdarat dengan kereta api. Akhirnya pada masa penjajahan jepang, sekitar tahun 1943, Desa Padike digunakan sebagai salah satu tempat pelarian bagi para pekerja garam dan sebagian tentara belanda yang melarikan diri dan menunggu jemputan melalui pelabuhan Kalianget menuju ke Sulawesi. Seiring berjalannya waktu, Desa Padike dan kecamatan Talango umumnya mulai disinggahi oleh masyarakat asli Madura.
Baca selengkapnya

Wisata Alam Pantai Ponjhuk

-
Gambar
Pantai Ponjhuk, Desa Padike Desa Padike memiliki sebuah pantai yang indah, bernama pantai Ponjhuk. Pantai tersebut berada di Dusun Padike, Desa Padike, Kecamatan Talango. Pantai tersebut memiliki daratan yang menjorok ke laut, sehingga napak seperti daratan ditengah laut. Selain itu, keistimewaan pantai tersebut juga karena pasirnya yang putih dan halus, serta air dan lingkungan yang bersih karena belum banyak di eksplore. Yang terpenting, istilah matahari terbit dan tenggeloam di pantai tersebut bukan omong kosong. Dari pantai tersebut kita bisa melihat matahari terbit dipagi hari dan mata hari tenggelam di sore hari. Berama dengan program papanisasi yang digagas oleh Kelompok 20 KKN Tematik UTM, pihak desa beserta masyarakat yang didampingi BPD, Kapolsek Talango, Danposramil Desa Padike, resmi melaunching pantai Ponjhuk sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di Sumenep. Selama ini, Pantai Ponjhuk seperti surga yang tersembunyi. Keberadaannya yang masih asri, masih bel
Baca selengkapnya

Sosialisasi Mental Healths Education

-
Gambar
  Sosialisasi ini dihadiri oleh siswa tingkat akhir MTs S dan SMAS Sayyid Yusuf, isi ruangan dipenuhi siswa MTs dan SMA. Pemateri juga sangat lihai menjelaskan dan memaparkan kepada para siswa agar memahami juga tertarik menyimak apa yang dijelaskan oleh pemateri di depan. Sebelum acara inti, juga sempat ada pengenalan persatuan/perkumpulan Forum Mahasiswa Sumenep (FMS) untuk mengenalkan mengenai kampus seperti apa, selain itu di sela-sela acara beberapa kali para siswa diminta untuk meneriakkan jargon agar semangaat mengikuti penyampaian materi yang ada. Kegiatan sosialisasi ini melibatkan narasumber yang kompeten, termasuk ahli psikologi, konselor pernikahan, dan pendidik, untuk memberikan pandangan tentang pentingnya pendidikan mental sebelum menikah. Program ini menjadi forum informasi, juga wadah dialog interaktif yang memungkinkan untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, dan bersama-sama mencari solusi yang berkelanjutan. Dengan demikian, ini tidak hanya menciptakan kesadaran ak
Baca selengkapnya